Friday, May 11, 2007

The Last Mission

Minggu lalu kantor kami kedatangan tamu penting dari Jakarta Country Office: Country Director dan Head of HR Unit. Mohamed Saleheen dan Dana Yousif, kedua tamu kami tersebut, melakukan mission di salah satu desa penerima bantuan WFP. Semua staf Programme, tentu pula dengan Head of Area Office dan Programme Manager, turun ke lapangan.

Desa yang dijadikan lokasi mission bernama Desa Pukdale, terletak di Kecamatan Kupang Timur. Selain karena jaraknya yang tidak terlampau jauh dari kota, desa ini dipilih karena di dalamnya terdapat empat program bantuan sekaligus, yaitu Maternal and Child Nutrition (MCN) dan School Feeding (SF) yang merupakan bagian dari Nutritional Rehabilitation Programme (NRP), Nutrition Intervention Programme (NIP), serta Food For Work (FFW). Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui, begitu maksudnya. Lokasi yang dikunjungi pertama kali yaitu SD Inpres Pukdale. Di sekolah ini, setiap harinya 190 orang siswa menerima biskuit fortifikasi yang mampu mencukupi separuh dari kebutuhan harian micro nutrients mereka. Pemberian biskuit yang diperkaya dengan 10 vitamin dan 5 mineral ini ditujukan untuk membantu mengatasi short term hunger (sebagian besar murid pergi ke sekolah dengan perut kosong di pagi hari) dan mengurangi tingkat anemia anak sekolah.

Rombongan kami disambut dengan Tarian Teorinda dan Pengarugan (pengalungan selendang kepada tamu). Bulan Maret silam, saat saya melakukan assessment di Kabupaten TTS, saya mendapat banyak sekali selendang dari pemuka adat di sejumlah desa. Pengalungan selendang menjadi simbol penerimaan adat dari masyarakat atas kehadiran kita. Setelah berdiskusi singkat dengan pihak guru dan berbincang dengan para siswa, kami melanjutkan mission di lokasi FFW.

Tahun lalu kami mendukung pembangunan lima unit check dam di sepanjang aliran kali yang membelah lokasi persawahan masyarakat. Dampak dari kegiatan tersebut telah dirasakan secara langsung oleh masyarakat melalui peningkatan hasil panen padi. Konstruksi check dam yang sederhana turut memungkinkan mereka untuk melakukan pemeliharaan secara swadaya. Salah satu check dam yang karena ada sedikit kekeliruan teknis diawal mengalami kerusakan, telah dapat diperbaiki oleh masyarakat dalam waktu singkat tanpa bantuan pihak luar. Inilah yang akan terjadi bila masyarakat telah merasa memiliki, inisiatif akan dengan sendirinya muncul.

Rombongan lalu bertolak menuju salah satu posyandu yang tengah mengadakan kegiatan pelayanan. Dalam program MCN, melalui posyandu WFP memberikan bantuan berupa mie fortifikasi bagi ibu hamil dan menyusui, serta biskuit fortifikasi bagi anak balita. Selain itu, lembaga menyediakan pula sejumlah sarana pendukung kegiatan pelayanan dan penyuluhan. Peningkatan kapasitas kader adalah hal yang penting karena mereka menjadi penghubung yang vital antara program dan penerima manfaat. Tak jauh dari posyandu, kami mengakhiri mission kali ini. Rombongan mengunjungi rumah salah satu penerima Dried Skimmed Milk (DSM). Paket DSM yang terdiri dari susu skim, minyak goreng dan gula khusus diberikan bagi anak penderita gizi buruk. Ibu dari sang anak mengatakan bahwa sejak menerima paket DSM 4 bulan lalu anaknya telah mengalami penambahan berat badan lebih dari 3 kg. Untuk anak dengan gizi buruk, ini merupakan progress yang baik.

Bagi Country Director, mission kali ini akan menjadi mission terakhirnya di NTT karena dalam waktu tak lebih dari tiga bulan beliau akan mengakhiri tugas yang telah diembannya selama lima tahun, untuk menempati post baru di Sri Lanka. Selamat mengemban tugas baru, Pak Saleheen!

No comments: