Friday, May 11, 2007

Mobil

Untuk bisa menembus keseluruhan lokasi program kadangkala kami menemui kendala, baik itu karena faktor kendaraan, kondisi alam maupun cuaca. Terlebih lagi bila lebih dari satu faktor hadir bersamaan, semisal tanjakan yang curam disertai guyuran hujan sekaligus.

Ini sempat kami alami saat berada di daerah Amanuban Selatan, Kabupaten TTS. Saat itu kami hendak meninggalkan Desa Oepliki menuju Desa Teas. Sejak di Desa Oepliki hujan telah turun lebat sekali. Karena memang harus mengunjungi satu tempat lagi kami bertolak walaupun hujan belum mereda. Sekitar 10 menit perjalanan kami menemui sebuah tanjakan berbatu putih yang curam--ini masih ditambah faktor hujan yang kian memperlicin batuan. Pertama kali Oom Albert, nama driver kami, mencoba menekan dalam pedal gas, mobil kami hanya mampu menanjak beberapa meter saja. Dalam usaha menanjak yang kedua Oom Albert belum juga berhasil walau ancang-ancang yang diambil sudah lebih jauh dan semua penumpang telah turun. Kebetulan lewat seorang warga setempat, dia justru menyarankan agar semua penumpang tetap berada di dalam mobil. Driver kami masih penasaran: ia mencoba lagi dengan variasi persneling four-wheel 4H (high range) maupun 4L (low range). Empat kali sudah Land Cruiser kami naik-turun tanjakan namun belum berhasil. Akhirnya kami mengikuti saran bapak tua tadi, tiga orang penumpang, ditambah sang bapak tua naik ke dalam mobil. Alhamdulillah kali ini usaha kami berhasil. Dengan tekanan yang lebih besar di bagian belakang, buritan mobil menjadi tidak terpelanting saat menanjak. Alhasil tanjakan curam nan licin tersebut bisa dilewati setelah lima kali mencoba menanjak. Hmm, indigenous knowledge kah..?

Kendala lain yang lebih sering dijumpai ialah sempitnya jalan di perladangan atau areal kebun sehingga driver kesulitan untuk memutar mobil. Tapi masyarakat umumnya sangat tanggap, mereka justru mempersilahkan kami untuk masuk ke dalam kebun agar lebih mudah memutar haluan. Kadang kami merasa tidak enak karena terpaksa menginjak tanaman yang berada di sisi jalan. Pernah pula kami tak dapat melanjutkan perjalanan karena jalan tertutup batang pohon yang rubuh. Terakhir, akhir April lalu, karena menggunakan mobil 4x2 wheel drive, kami terpaksa berbalik arah saat Toyota Kijang kami tidak mampu menanjak di bibir kali. Sepekan berikutnya kami kembali lagi, kali ini tentu dengan 4x4 vehicle!

No comments: