Sunday, May 6, 2007

Penambang Pasir




Kenapa juga saya lupa menanyakan namanya, tapi yang jelas ibu tersebut merupakan warga Dusun 5 Desa Poto, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang. Ibu dua anak ini sehari-harinya bekerja mengumpulkan pasir dari pantai, untuk kemudian dijemur dan diayak. Bila telah terayak, pasir dibiarkan saja di lokasi pengayakan dengan ditutupi ranting-ranting kering. Hari Senin merupakan hari yang paling ditunggu oleh warga Dusun 5 yang mayoritas bekerja menambang pasir pantai karena pada hari itu pengumpul dari Kota Kupang datang untuk membeli pasir halus mereka. Pengumpul datang dengan menggunakan truk sambil membawa karung-karung beras kosong ukuran 20 kg untuk diisi dengan pasir. Sekarung pasir yang telah bersih dibeli dengan harga Rp 4.500 dan rata-rata setiap keluarga menjual sebanyak 20 karung. Artinya mereka akan memperoleh penghasilan sekitar Rp 90.000 untuk hasil kerja selama seminggu.

Ibu yang saya temui ini bekerja dengan dibantu kedua anaknya yang masih bersekolah di tingkat SD. Kedua anaknya pergi ke pantai sesegera setelah jam sekolah berakhir. Sang suami juga terkadang membantu karena ia lebih banyak merawat ternak. Bila pasir siap dijual, suaminya lah yang memasukkan pasir ke dalam karung dan mengangkutnya ke dalam bak truk.

Yang saya sempat dengar dari driver kantor, konon pasir-pasir tersebut hanya singgah sebentar saja di Kota Kupang karena tujuan akhirnya ialah untuk diekspor ke Singapura. Entah berapa dollar nilainya per kg bila telah tiba di sana. Entah apakah bisnis tambang pasir tradisional ini legal atau tidak..

2 comments:

Anonymous said...

Assalamualaikum,

Raden berdoa ke hadrat Allah s.w.t. semuga Allah murahkanlah rezeki ibu dan keluarga ibu di dalam gambar itu. Moga Allah permudahkan bagi mereka mencari rezeki yang halal yang banyak. Amin.

::abi:: said...

amiin, sang ibu bekerja giat tidak lebih dari upaya mencukupi kebutuhan dan membahagiakan anak-anak..